Mampukah Kita bersyahadat dengan hidup ini



“Aku berdiri disini ,dipenghujung umurku bukan hanya karena aku telah mengucapkan dua kalimat syahadat.Tetapi aku berdiri disini,di bawah tiang gantungan ini,karena telah melaksanakan dua kalimat syahdat semampu yang aku dapat”.
Itulah dengungan terakhir sang masterprice,As-Syahid Sayyid Quthb,sebelum tali gantungan terikat erat di lehernya.betapa luar biasanya seoarang Sayyid Quthb,ia mampu tenang disaat mungkin ketika orang lain yang berada disitu tidak akan setenang beliau.Ia memang sudah menyerahkan segala urusanya kepada yang Maha Memegang Seluruh kehidupanya,Alloh Azza Wa jalla.Ia sudah Ikhlas dngan apa yang saat ini menimpa dirinya,karena ia yakin semua itu sudah menjadi takdir yang tak mungkin lagi dapat diubah.dengan ketegaran hatinya ,ia ucapkan kalimat tersebut.
Sekarang kita coba tengok para aktivis dakwah saat ini,apakh mereka akan tetap tegar ketika rintangan terus menerus menusukan luka yang mungkin bukan raga mereka saja yang terluka,bahkan jiwa mereka pun bisa saja terluka oleh terpaan cibaan tersebut.Keistiqomahan hati dan jiwa lah yang haru senentyasa menjadi penuntun raga ini untuk mengrungi samudra dakwah yang kita pun sebenarnya tak tahu kapan akan berlabuh.Kalau pun kita akan karam,setidaknya kita sudah mengikuti perjalanan panjang ini dengan penuh rasa ikhlas karena emata –mata mengharap keridhaan Alloh Azza Wa  Jalla .

0 komentar:

Posting Komentar

 

Miko Hidayat Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger