Masa demi
masa,telewati dengan penuh rasa
Waktu demi
waktu terlewat tak menentu
Menit demi
menit ,menjadi harga yang pelit
Detik demi
detik,terlewat dengan begitu pelik
Meniti masa demi masa,demi
terciptanya sebuah asa
Merangkai puing-puing kehidupan yang
penuh dengan harapan
Kini yang
dulunya ada,sekarang tak tahu kemana
Mereka pergi
tanpa aku menyadari
Yang tinggal
hanyalah seonggok batu dengan ukiran
Mereka
menjadi saksi bisu,dalam kehidupan
Kini aku disini
Merenungi semua yang telah terjadi
Disini,
Di keheningan ujung senja
Bandarlampung,26 November 2012
0 komentar:
Posting Komentar